TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI






1. PENGERTIAN LAPORAN HASIL OBSERVASI. 


Teks laporan hasil obeservasi juga disebut teks klasifikasi karena teks tersebut memuat klasifikasi mengenai jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu. Teks laporan hasil observasi berbeda dengan deskripsi. Perbedaannya terletak pada sifat. 

A. Ciri - ciri teks laporan hasil observasi. 
- Bersivat global dan universal (umum). 
- Menekankan pada pengelompokan berbagai hal. 
- Berkaitan dengan hubungan berjenjang antara sebuah kelas dan subkelas. 

Contoh teks laporan hasil observasi :

Karbon adalah unsur kimia nonmetal yang disimbolkan dengan huruf C. Karbon berada di alam dalam bentuk karbon murni (seperti berlian dan grafit) dan karbon yang terikat secara kimia dalam senyawa alam yang dapat berbentuk Kristal murni (seperti berlian dan granit). Karbon umumnya berada didalam senyawa ikatan kimia dengan unsur lain yang juga dapat berbentuk senyawa organik (seperti gamping dan bubuk pengembang kue). Terlepas dari persebarannya yang cukup luas, karbon hanya berjumlah 0,19 persen dari kerak bumi.

 

(Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik /Kementrian Pendidikan

dan Kebudayaan. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013)

 


B. Ciri - ciri teks deskripsi. 
- Bersifat unik dan individual. 
- Menitik beratkan pada uraian bentuk , ciri dan keadaan. 
Berhubungan antara keseluruhan dan bagian-bagianya. 

Contoh teks deskripsi : 

Harimau dapat mencapai tinggi 1,5 meter , panjang 3,3 meter , dan berat 300 kilogram. Bulunya berwana putih dan coklat keemas-emasan dengan belang atau loreng berwarna hitam. Gigi taringnya kuat dan tajam untuk mengoyak daging. Kakinya berjumlah empat dengan cakar yang kuat untuk menerkam mangsanya.

 

Harimau mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Harimau dapat hidup di hutan , padang rumput , daerah payau atau hutan bakau. Di Indonesia , harimau dapat ditemukan di hutan dan hutan bakau di Pulau Sumatera dan Jawa.

 

(Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik /Kementrian Pendidikan

dan Kebudayaan. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013)



2. STRUKTUR TEKS LAPORAN HASIL OBESERVASI. 


Teks laporan haisl observasi diawali dengan pernyataan umum atau klasifikasi dan diiku dengan aspek yang akan dilaporkan. Pernyataan umum merupakan pembuka atau pengantar tentang apa yang akan dilaporkan. Adapun aspek yang dilaporkan merupakan perincian dari laporan tersebut. 


Pernyataan umm atau klasifikasi.

Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik , tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan. (UU No.20 tahun 2003 Bab I , Pasal 1 – 8). Jenjang pendidikan formal terdiri dari pendidikan dasar , pendidikan menengah , dan pendidikan tinggi.

Aspek yang dilaporkan

Jenjang Pendidikan Dasar.

Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Pendidikan dasar berbentuk sekolah dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yabg sederajat serta sekolah menengah pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat.



catatan : 
Untuk membedah teks laporan hasil observasis secara lebih mendalam , kita dapat mngupas dari sisi kebahasaan seperti istilah , sinonim, antonim , frasa , jenis kata , konjungsi , bahkan sampai mendefinisikan kata atau istilah dalam teks tersebut. 

3. MERINGKAS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI. 


Ringkasan merupakan penyajian singkat dari suatu karangan asli. Perbandingan bagian atau bab dari karangan asli secara proposional tetap dipertahankan dalam bentuk yang singkat. Tentu , ringkasan disajikan dalam bentuk yang lebih pendek dari tulisan aslinya dengan berpedoman pada keutuhan topik dan gagasan yang ada didalam tulisan tersebut. 
Beberapa pegangan yang digunakan untuk membuat ringkasan teks laporan yang baik dan benar adalah sebagai berikut. 
a. Membaca naskah asli seluruhya. 
b. Mencatat gagasan-gagasan utama. 
c. Menyusun ringkasan gagasan - gagasan utama tersebut. 
d. Memperhatikan kententuan-kententuan tambahan sebagai berikut : 
- Susunlah ringkasan dalam kalimat tunggal dari hindari kalimat majemuk. 
- Ringkaslah kalimat menjadi frasa dan frasa menjadi kata.
- Buang semua keterangan (jika mungkin).
- Pertahankan susunan gagasan asli. 

Contoh :  

Benda hidup dapat dikelompokkan menjadi bintang dan tumbuh-tumbuhan. Pengelompokkan itu dilakukan karena keduanya berbeda dalam beberapa hal. Tumbuh-tumbuhan tidak dapat bergerak dari suatu tempat ke tempat lain. Tumbuh-tumbuhan tidak memiliki otak , jantung , paru-paru , dan darah , tetapi hidup. Selain itu ,  tumbuh-tumbuhan dapat melakukan sesuatu yang sangat penting yang tidak dapat dilakukan oleh binatang. Tumbuh-tumbuhan dapat menghasilkan makanan sendiri, sedangkan binatang tidak. Rumput , gandum , dan tanaman keras adalah jenis tumbuh-tumbuhan. Namun, tidak semua tumbuh-tumbuhan memiliki bunga. Oleh karena itu , tumbuh-tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi tumbuh-tumbuhan berbunga dan tumbuh-tumbuhan tidak berbunga. Mawar , jagung, dan tanaman buah mempunyai bunga, tetapi jamur , lumut , dan pakis tidak.

 

(Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik /Kementrian Pendidikan

dan Kebudayaan. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013

 

Ringkasan :

Benda hidup dikelompokkan menjadi binatang dan tumbuh-tumbuhan berdasarkan perbedaannya. Binatang dapat bergerak dan memiliki organ-organ tubuh, sedangkan tumbuhan tidak. Akan tetapi , tumbuh–tumbuhan dapat menghasilkan makanana. Tumbuh-tumbuhan dikelompokkan menjadi dua , yaitu tumbuh-tumbuhan berbunga dan    tumbuh –tumbuhan tidak berbunga.

 

4. MENGINTERPRESTASI TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI. 

Di dalam kamus besar bahasa indonesia dijelaskan bahwa interprestasi adalah pemberian kesan , pendapat , atau pandangan teoretis terhadap sesuatu atau tafsiran. Jadi, menginterprestasikan teks laporan hasil observasi berarti menafsirkan isi teks laporan tersebut. 
Laporan hasil observasi tidak hanya berbentuk lisan , tetapi juga dapat berbentuk grafik , tabel , ataupun diagaram. 

5. MENYUNTING TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI. 

Menyuting teks laporan hasil observasi berarti memperbaiki teks laporan tersebut berdasarkan kaidah - kaidah yang benar. Kaidah yang harus diperbaiki dakam menyunting sebuah teks laporan hasil observasi adalah sebagai berikut : 
a. Sesuai ketentuan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) meliputi : tanda baca , penggunaan huruf ,    diksi , kalimat efektif , keterpaduan paragraf , dan sebagainya. 
b. Teks laporan membaca. 
c. Konsep laporan benar. 
d. Laporan kronologis. 

Contoh : 

KOMODO

                Hampir semua bagian gigi komodo ditutup oleh gusi. Saat sedang makan ,gusi komodo berdarah dan menjadi ideal bagi berkembangnya bakteri berbahaya. Bakteri yang hidup di air liur komodo menyebabkan darah korban yang digigt keracunan. Komodo akan mengigit binatang mangsanya , lalu membuntutinya sampai binatang itu lemas tidak berdaya untuk dibawa pergi.

                Spesies binatang melata ini terancam punah. Kenyataaan itu , antara lain disebabkan oleh kegiatan pemburuan yang tidak bertanggung jawab, terbatasnya binatang yang menjadi mangsanya , dan habitatnya yang rusak.

 

(Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik /Kementrian Pendidikan

                                    dan Kebudayaan. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013)


Penyuntingan : 
1. Penulisan yang benar : hampir semua bagian gigi komodo tertutup oleh gusi. 
2. Penulisan yang benar : darah korban yang digigit keracunan (digigit tidak dipisah). 
3. Penulisan yang benar : lemas tidak berdaya untuk dibawa pergi (dibawa tidak dipisah). 
4. Penulisan yang benar : disebabkan oleh kegiatan perburuan yang tidak bertanggung jawab ( disebabkan tidak dipisah)
5. Penulisan kata pemburuan yang benar. 

6. MENGONVERSI TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI. 

Mengonversi adalah mengubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Teks laporan dapat kita ubah kedalam bentuk dialog , puisi atau pantun. Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengonversi teks laporan hasil observasi. 
a. Pahami dengan baik isi teks laporan yang akan dikonvesi. 
b. Pelajari bentuk konveksi yang diinginkan. Jika akan dikonveksi ke dalam bentuk puisi atau pantun , pahami syarat-syarat puisi atau pantun. 
c. Pastikan puisi dan pantun yang dibuat tidak menyimpang dari teks laporan. 

Contoh : 

Indonesia terkenal dengan tanah surga. Betapa tidak , dari seluruh total wilayah Indonesia terdapat 99,6 juta hectare perhutanan atau sekitar 53,5%. Sayangnya , keindahan, kedamaian, dan keasrian lingkungan hidup ini mulai tercemar. Deforestasi terjadi dengan laju 610.375,92 hektare per tahun. Hal ini menjadi salah satu keprihatinan besar , apalagi selama ini Indonesia dikenal sebagai paru-paru dunia.

                Hal yang lebih memprihatinkan lagi adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian alam. Sampah - sampah bertebaran di daerah yang bukan tempatnya. Sungai yang harusnya disterilkan dari berbagai macam sampah justru dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah. Tidak mengherankan, sungai menjadi kian dangkal dan banjir saat musin hujan tak dapat dielakkan. Kenyataan ini diperparan dengan kian menipisnya lapisan ozon , yang sebagiannya merupakan akibat perilaku manusi. Alhasil , cuaca semakin panas dan tak menentu. Kalau seperti itu , manusia hanya bisa pasrah.

 

Konversi ke dalam bentuk puisi :

 

Indonesia sang nirwana bumi.

Tempat hewan dan tumbuhan bernyanyi.

Kini mulai mengeluh tak bisa berbunyi.

Karena hutan ditebang sesuka hati.

 

Kini tinggal kau menanti.

Kemarau panjang lama sekali.

Tapi , saat hujan kau jangan berlari.

Banjir bandang kan merusak bumi.


Manusia memang serakah.

Tak mau bersyukur mencari berkah.

Saat terkena musibah.

Mereka hanya bisa pasrah.







Comments