POSISI BIDANG KEUANGAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN.

POSISI BIDANG KEUANGAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN. 




A. DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI. 

1. PENGERTIAN STRUKTUR ORGANISASI. 

Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu kerangka pola tetap hubungan antara tiap bagian, fungsi , serta posisi yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang, dan tanggung jawab dalam suatu organisasi agar dapat berjalan dengan baik tanpa tumpang tindih. 
Berikut pengertian menurut para ahli : 
- Robbins 2007. 
Struktur organisasi merupakan proses penentuan pembagian dan pengelompokan pekerjaan secara formal. 

- Mullins 1993.
Struktur organisasi merupakan pekerjaan dan tanggung jawab , aturan kerja dan hubungan , serta jalur komunikasi. 

- Wagner III dan Hollenbeck 1995. 
Struktur organisasi merupakan jaringan yang relatif stabil dari hubungan antara personel dan tugas yang membentuk sebuah organisasi. 

2. FUNGSI STRUKTUR DALAM ORGANISASI. 

Adapun fungsi struktur dalam organisasi adalah : 
a) Kejelasan dan tanggung jawab. 
Setiap anggota organisasi harus bertanggung jawab kepada pimpinan atau atasan yang memberikan kewenangan karena pelakasanaan kewenangan itu harus dipertanggungjawabkan. 
b) Kejelasan kedudukan. 
Kejelasan kedudukan seseorang dalam struktur organisasi sebenarnya mempermudah dalam melakukan koordinasi maupun hubungan karena adanya keterkaitan penyelesaian suatu fungsi yang dipercayakan kepada seseorang. 
c) Kejelasan uraian tugas. 
Kejelasan uraian tugas dalam struktur organisasi sangat membantu pihak pimpinann untuk melakukan pengawasan dan pengendalian. Bawahan akan dapar berkonsentrasi dalam melaksanakan suatu pekerjaan karena uraiannya yang jelas. 

3. KOMPONEN STRUKTUR ORGANISASI. 

Komponen-komponen struktur dalam organisasi adalah sebagai berikut : 
a) Pembagian Kerja. 
Menyangkut kadar dari spesialisasi pekerjaan. Para manajer memvagi seluruh tugas organisasi menjadi pekerjaan-pekerjaan khusus yang tersusun dari aktivitas-ativitas khusus. 
b) Pendelegasian Kewenangan (delegation of authority). 
Mengacu secara khusus pada kewenangan pengambilan keputusan , bukan melakukan pekerjaan. 
Pendelegasian kewenangan memiliki efek positif pada pengembangan manajer profesional dan membawa iklim persaingan dalam organisasi. 
c) Pembagian Departemen.
Dikelompokkan menjadi pembagian departemen berdasarkan fungsinya (Functional departementalization), berdasarkan wilayahnya ( geographic departementalization), berdasarkan produknya ( product departementalization), dan berdasarkan pelanggan ( customer departementalization). 
d) Rentang Kendali. 
Jumlah bawahan yang melapor kepada atasan , yang merupakan satu faktor yang mempengaruhi bentuk dan tinggi suatu struktur organisasi. 

B. DESAIN  STRUKTUR ORGANISASI. 


1. PRINSIP MENDESAIN STRUKTUR ORGANISASI. 

Prinsip yang harus diperhatikan dalam medesain struktur organisasi menurut Robbins (2003) , Gitlow (2001), dan Cortada (2001) antara lain : 

a) Spesialisasi Pekerjaan.
Melalui pembagian tugas yang spesifik dan berulang-ulang ,efesiensi dapat dicapai. 
Manajer harus dapat menentukan pekerjaan mana yamg perlu dispesialisai dalam rentang waktu yang ditetapkan demi menghindari dampak negatif dari penerapan spesiliasai pekerjaan.

b) Departemenisasi. 
Aktivitas untuk menyusun satuan-satuan organisasi yang akan diserahi bidang kerja tertentu atau fungsi tertentu. Unsur ini merupakan dampak dari penerapan spesialisasi pekerjaan dengan mengelompokkan pekerjaan yang serupa dalam satu departemen. 

c) Rantai Komando. 
Menjelaskan kepada siapa hasil aktivitas (pekerjaan) akan dilaporkan. Dua unsur penting dalam menjelaskan konsep rantai komando adalah otoritas dan kesatuan perintah. Otoritas adalah hak yang melekat pada posisi manajerial, seperti memberi tugas dan mengharapkan tugas tersebut dapat dipatuhi dan dijalankan. Kesatuan Perintah adalah tiap pejabat dalam organisais hendaknya dapat diperintah dan bertanggung jawab kepada seorang perjabat tertentu. 

d) Rentang Pengawasan. 
Rentang pengawasan / kendali berkaitan dengan bawahan yang dapat dipimpin dan dikendalikan secara efektif oleh seorang atasan atau manajer. 
Besarnya rentang kendali yang efektif dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut : 
1. Sifat Tugas. 
    Jika rutin dan sederhana maka rentang kendali luas , dan jika             kompleks dan sering berubah maka rentang kendali sempit. 
2. Kemampuan Bawahan. 
    Rentang kendali luas jika bawahan memiliki tingkat kemampuan       dan profesionalitas yang tinggi dan retang kendali sempit jika             ketrampilan bawahan rendah. 
3. Kontak dan Koordinasi. 
     Jika tugas memerlukan kontak dan koordinasi tinggi antara                 bawahan dan atasan , rentang kendali sempit. 


e) Sentralisasi dan Desentralisasi. 
Desentralisasi adalah pengalihan tanggung jawab dan wewenang dalam mengambil keputusan dari kantor pusat kepada orang yang berlokasi terdekat dengan situasi yang membutuhkan perhatian. Desentralisasi memungkinkan pengambilan tindakan yang lebih cepat menyelesaikan masalah , lebih banyak orang yang terlibat didalamnya, dan menjadikan karyawan merasa menjadi bagian dari organisasi. 
Sentralisasi adalah merupakan dimana pembuatan keputusan dipusatkan pada beberapa jabatan di perusahaan. Pada Sentralisasi , perbuatan keputusan cenderung terkonsentrasi pada segelintir unit/level/orang, yang kerap kali juga cenderung personal. Hal ini sering terjadi pada perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya sendiri. 

f) Formalisasi. 
Jika pekerjaan yang telah ada sudah diformalisasi , akan diketahui pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan , kapan harus diselesaikan , dan bagaimana cara menyelesaikannya. 

2. KOMPLEKSITAS. 

Kompleksitas adalah suatu struktur organisasi yang mengacu pada jumlah pekerjaan atau unit yang berbeda dalam organisai. 

a) Diferensiasi Horizontal. 
Penyebab ternjadinya diferensiasi horizontal adalah berkembangnya beragam unit dalam organisasi berdasarkan pekerjaan , tugas , serta latar pendidikan dan pelatihan yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas tersebut. 

b) Diferensiasi Vertikal 
Meningkatnya diferensiasi horizontal biasanya selalu diiringi kebutuhan untuk mengontrol aktivitas yang kian beragam. Organisasi menambah lapisan supervisor untuk mengawasi lapisan pekerjaan atau manajer untuk mengawasi supervisor atau manajer level bawah. Jadi diferensiasi vertikal adalah gambaran dari lapisan dalam organisasi. 

c) Diferensiasi Spesial. 
Mengambarkan sejauh mana fasilitas dan personel oraganisasi tersebut secara geografis. Organisasi yang memiliki sejumlah kantor dan personel yang tersebar dalam rentang geografis yang luas tentunya akan menghadapi kompleksitas yang lebih tinggi daripada organisasi yang hanya berpusat pada satu atau berbagai lokasi.

3. PERBEDAAN STRUKTUR ORGANISASI. 

a) Strategi Organisasi. 
Strategi dibuat untuk mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu , jka dibentuk sebagai jalan untuk pencapaian tujuan ,struktur organisasi pun selakyaknya sejalan dengan strategi organisasi. Pada umumnya , sebuah organisasi memilih salah satu bentuk strategi sebagai berikut yaitu strategi menurut inovasi, strategi yang diarahkan pada minimalisasi biaya / ongkos dan strategi yang sifatnya imitatif / tiruan. 

b) Skala atau besa-kecilnya organisasi. 
Organisasi dapat dibedakan skalanya menurut berbagai faktor , diantarannya jumlah penjulan , pangsa pasar dan jumlah tenaga kerja. 
Organisasi dapat disebut berskala besar apabila pangsa pasarnya luas , memiliki banyak cabang di berbagai daerah dan memiliki tenag kerja banyak. 
Organisais berskala kecil biasanya memiliki jumlah tenaga kecil karena pangsa pasar yang masih sedikit , demikian jumlah penjualan dan produksinya. 

c) Teknologi yang digunakan. 
Faktor teknologi disini terkait dengan cara suatu pekerjaan dilakukan. Selain itu juga faktor teknologi terkait dengan penggunaan alat-alat bantu dalam sebuah organisasi. 

d) Lingkungan. 
Lingkungan yang dinamis menurut organisasi juga untuk menyesuaikan diri secara dinamis. Proses penyesuaian yang dilakukan organisasi juga termasuk dalam penetuan struktur organisasinya.

C. BENTUK STRUKTUR ORGANISASI. 


1. STRUKTUR ORGANISASI GARIS. 

Pada organisasi yang memakai struktur ini , wewenang dari atasan disalurkan secara vertikal kepada bawahan.


Kelebihan : 
- Pembagian kerja jelas dan mudah dilaksanakan. 
- Struktur organisasi sederhana dan mudah dimengerti. 
- Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat. 
- Karyawan lebih menyadari tugas dan tanggung jawab atas pekerjaan , yang diembannya.

Kekurangan : 
- Organisasi tegantung pada satu pimpinan. 
- Manajer harus mengerjakan beberapa aktivitas khusus sendiri. 
- Karyawan sulit berkembang untuk naik ke posisi manajerial. 


2. STRUKTUR ORGANISASI FUNSIONAL.

Pada organisasi yang menggunakan struktur ini , kekuasaan pimpinan dilimpahkan kepada para pejabat yang memimpin satuan di bawhnya dalam satuan bidang pekerjaan terterntu. 


Kelebihan : 
- Adanya area spesialisasi dalam perusahaan. 
- Paling sesuai untuk lingkungan yang stabil. 
- Baik untuk satu atau jumlah kecil produk. 
- Cocok untuk organisasi kecil atau sedang.

Kekurangan :
- Karyawan mengalami kebingungan. 
- Setiap karyawan mempunyai pengawas lebih dari satu orang yang berbeda. 


3. STRUKTUR ORGANISASI GARIS DAN STAF. 

Struktur ini mengambil kelebihan dari organisasi garis seperti adanya pengawasan secara langsung serta mengambil kelebihan-kelebihan dari organisasi staf seperti adanya spesialisasi kerja. 


Kelebihan : 
- Ada pembagian tugas yang jelas antara kelompok lini dan kelompok staf. 
- Koordinasi dalam setiap unit kegiatan dapat diterapkan dengan mudah karena adanya spesialisasi yang jelas. 
- Fleksibilitas personel staf dapat memudahkan mereka melaksanakan dan menyelesaikan proyek baru. 

Kekurangan :
- Konflik antara karyawan . 

4. STRUKTUR ORGANISASI PRODUK. 

Struktur ini digunakan jika perusahaan memutuskan produk yang mereka hasilkan sebaga dasar penetapan struktur organisasi sebuah perusahaan. 


Kelebihan : 
- Paling sesuai untuk lingkungan tidak stabil dengan perubahan yang cepat. 
- Penanggungjawab produk jelas sehingga konsumen puas. 
- Koordinasi antarfungsi menjadi lebih baik. 
- Bagian-bagian dapat beradaptasi dengan baik terhadap tuntutan dari luar. 
- Cocok untuk organisasi besar. 
- Baik jika ada banyak jenis produk. 

Kekurangan : 
- Tidak mampu mencapai efesiensi ekonomis. 
- Koordinasi antarproduk sulit. 
- Keahlian teknis hilang karean tidak ada spesialisasi fungsional. 
- Integrasi ataupun standarisasi antarptoduk sulit tercapai.

5. STRUKTUR ORGANISASI MATRIKS.

Organisasi yang penggunaan strutur organisasinya mengumpulkan para spesialis yang mempunyai ketrampilkan di masing-masing bagian dalam perusahaan menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek. 


Kelebihan : 
- Mampu mencapai tingkat koordinasi yang diperlukan dalam menjawab tuntutan ganda dari lingkungan.
- Dapat memanfaatkan karyawan secara fleksibel menurut jenis produk. 
- Sesuai untuk mengambil keputusan yang rumit serta lingkungan yang tidak stabil dengan frekuensi perubahan yang tinggi. 
- Memberikan kesempatan yang sama untuk pengembangan ketrampilan integrasi maupun produk. 
- Sangat sesuai untuk organisasi ukuran sedang dengan beberapa jenis produk. 

Kekurangan : 
- Adanya wewenang gand menimbulkan kebingungan dan frustasi. 
- Karyawan perlu dilatih agar mepmpunyai ketrampilan dalam berhubungan dengan karyawan lainnya. 
- Menghabiskan banyak waktu untuk pertemuan koordinasi untuk penyelesaian masalah. 



D. POSISI BIDANG KEUANGAN DALAM STRUKTUR ORGANISASI. 

Manajer keuangan atau direksi keuangan melaporkan secara langsung kepada direktur keuangan atau presiden direktur. 
Departemen keuangan sendiri dibagi lagi ke dalam beberapa bagian/divisi sebagai berikut : 

1) Divisi Anggaran. 
Bertanggung jawab mempersiapkan dan memperbaiki anggaran operasi (operating budget). 
2) Divisi Penganggaran Modal (Capital Budgeting).
Bertanggung jawab mempersiapkan analisis pengeluaran modal. 
3) Divisi Perencanaan Keuangan. 
Bertanggung jawab mengambil alternatif pemenuhan kebutuhan dana jangka panjang. 
4) Divisi Perencenaan Keuangan Jangka Pendek. 
Bertanggung jawab terhadap pemenuhan kebutuhan jangka pendek serta investasi jangka pendek pada surat berharga (marketable securities). 
5) Divisi Kredit. 
Bertanggung jawab menentukan kredit yang akan diberikan kepada pelanggan serta melakukan negosiasi dengan kreditor. 
6) Divisi Hubungan Masyarakat. 
Bertanggung jawab terhadap pembentukan komunikasi diantara perusahaan, pemegang saham, para investor , dan masyarakat keuangan secara umum. 

Comments